Thursday, January 12, 2012

Mamaku, Kau memang selalu benar mengaturku :')

aku ingat waktu pertama kali aku ingin meninggalkan rumah untuk waktu yang cukup lama
kau siapkan selimut tebal dan kau masukkan kedalam koperku
kau bilang ini bisa kupakai disaat ak merasa kedinginan disana. aku keluhkan ini
memenuhi koperku. Tapi selimut ini kupakai setiap
hari disaat aku ingin memejamkan mata. selimut ini tak hanya melindungiku dari dinginnya
jubah hitam tetapi juga mengobati rinduku padamu. Kau benar, ternyata aku membutuhkannya disini.

Foto ketika mama menjengukku di melaka :')



kau masukkan mukena dan sajadah juga, kau bilang jangan lupa sholat 5 waktunya nak.
aku hanya mengeluh untuk tidak membawa sajadahnya tetapi kau tetap memasukkannya
kedalam koper dan memaksaku untuk tetap membawanya. dan sekarang sajadah itu
menjadi saksi bisu tetesan air mataku disaat aku mengeluh pada tuhan tentang kerinduanku
padamu. Lagi lagi kau benar,ini sangat kubutuhkan saat aku ingin bersujud ketika aku rapuh.


obat-obatan yang kau siapkan awalnya ku malas untuk membawanya. berat dan hanya
merepotkan adalah alasanku padamu tapi kau dengan sabar menjelaskan "bawalah
nak, kamu tidak tau apa yang terjadi disana mungkin kamu pusing atau demam, ini
bisa sdikitnya menguranginya". Dan sekarang itu sangat berguna disaat aku merasa
pusing dan mual sepulang dari kampus didalam bus atau disaat aku merasa badanku panas seusai
kelelahan belajar. Kali ini kau benar lagi, aku sering sakit disini.


sungguh besar cintamu padaku, aku saja masih tidak tau apa yang ak butuhkan untuk
diriku sendiri disini tapi kau mempersiapkannya dengan lengkap. semua yang kau
persiapkan itu dan semua yang aku halangi untuk kau masukkan dalam koperku itu
ternyata sangat aku butuhkan.


aku sangat merindukanmu, disaat kau kecup kening dan pipiku sebelum aku
berangkat kekampus setiap pagi. disini tak ada yang menghantarkan aku ke depan rumah
saat aku akan berangkat kekampus.


aku ingin lagi mencium punggung tanganmu seusai solat seperti beberapa waktu lalu. disaat kau solat
disampingku dan ketika berdoa kudengar kau sebut namaku di celah doamu.
disini aku solat sendirian dan hanya membayangkan ada kau di sampingku tapi hebatnya
aku masih mendengar doamu untukku dari kejauhan.


ketulusan itu belum ada dalam diriku, sedangkan kau sudah sebegitu sangat tulusnya.
aku masih saja sering meninggikan suaraku padamu sedangkan kau meladeninya dengan sebegitu
lembut dan penuh kasih sayang. maafkan aku yang selalu membuat kau sedih.
terasa begitu sesak di rongga dadaku saat kurasakan begitu besar penggorbanan yang kau lakukan
dan mirisnya, hal itu baru begitu terasa disaat kita jauh.


aku tak mau tau, pulang nanti aku ingin puas-puas minta kau kecup kening dan pipiku.
pokoknya ketika dirumah tak lama lagi aku akan sesering mungkin mencium punggung tanganmu
seusai solat dan solat disampingmu agar kubisa mendengar namaku kau sebut dalam doamu.
maafkan aku belum bisa menjadi tulus seperti tulusnya kasih yang kau berikan untukmu.


Semua aturanmu memang selalu benar untukku :')

No comments:

Post a Comment