Saturday, May 17, 2014

Ma, una cemburu...

Ok.
Sekarang saya didepan laptop dan mulai menekan tuts-tuts keyboard ini. tapi masih tak tau apa yang akan membuat jari-jari saya terus melompati tombol-tombol ini seakan masih terus berpikir dan mencari cerita apa yang akan saya bagi siang ini. terlalu complicated yang dirasakan jadi ngerasa ga tau kata-kata apa yang bisa mendeskripsikan semuanya. tapi semoga hanya saya yang berpikir ini complicated dan hanya saya yang ngerasa kalau ini tak bisa dideskripsikan.

Akhir-akhir ini ngerasa, kenapa rasa egois saya meningkat tajam dari biasanya. seperti roller coaster yang baru saja melewati lintasan turunan curam sehingga memberikannya gaya dorong yang sangat kuat saat melewati ke lintasan yang menanjak. saya mulai bertanya apakah cemburu yang saya miliki terlalu berlebihan atau masih dalam tahap wajar?

Entahlah, saya merasa segumpal es batu berada di tangan ketika merasa perhatian yang seharusnya hanya untuk saya harus saya bagi dengan orang lain. seperti ada makanan yang tersangkut di tenggorokan ketika saya menahan tangis dan kecewa. sesak. terlebih itu perhatian seorang ibu :'(


Diam adalah salah satu cara yang ampuh, karena berontak dan mengomel membuat saya merasa bersalah sesaat setelah melakukannya. karena terkadang saya berpikir, mungkin memang semua yang saya punya harus saya bagikan bersama orang lain, mungkin dengan cara ini saya belajar lebih tentang ilmu kedewasaan, mungkin Allah ingin saya merasakan kecewa agar lebih bersyukur akan pemberiannya yang tak terhitung, dan mungkin-mungkin positif yang lainnya.

Tak jarang saat dinginnya es batu yang merambah membuat tangan saya kaku dan kesakitan, saat diam tak mampu lagi menjadi teman, air mata adalah sasaran ampuh kedua. mencari kesunyian, mencari ruangan yang saya ingin hanya ada saya sendiri disana, tanpa ada seseorang yang mendengar isak yang hampir kehilangan napasnya. disaat saya sadar bahwa ruangan itu tidak kedap suara, maka saya mengkondisikan tangis saya yang kedap akan telinga orang disekeliling saya. hanya air mata yang meleleh.

Maa, una cemburu.

1 comment: