Deruh suara menggema terdengar dari ruangan disebelah kamarku
Sedangkan aku masih terjebak dalam isakku
Ramai itu tak berhasil membuatku sumringah
Aku merasa sendiri. Sunyi
Tapi sebentar lagi juga aku akan pulang
Ringkih rasanya meski sebentar saja
Sebentar saja.
Aku makin terisak. Isak semakin mendekapku.
Peluh setia pada tangisku
Demi titik di tulang pipiku
Tanpa udara
Semakin sesak dadaku
Semakin kuhirup, semakin raib. Hampa
Ada suka. Ada duka. Ada hikmah
Aku harus mulai
Tidak nanti. Sekarang
Sekarang itu isak. Peluh. Sesak. Raib. Hampa
Nanti itu bahagia
20.09 Kamis Malam
By Junaini Krisnawati
No comments:
Post a Comment