Saturday, December 13, 2014

Graduation X UIB 26 November 2014



I did it!!!

Setelah menunggu kurang lebih 3 bulan setelah sidang skripsi, akhirnya kelulusan saya dirayakan. tepat tanggal 26 November 2014 di Swiss-Bel Hotel Batam. Bersama 498 teman sejawat lainnya kami hadir dan berkumpul untuk menunduk haru atas peresmian pemindahan tali topi toga oleh Rektor UIB, Pak Prof. Dr. Handoko Karjantoro CPA.

Prepare yang lumayan juga menuju hari H wisuda, terlebih mengenai kostum. dari jauh-jauh hari sebulan sebelum sudah saya persiapkan. sibuk sendiri :D





But, Alhamdulillah semua berjalan lancar. Seragam keluarga selesai tepat waktu walau ada sedikit kendala dan terlebih bersyukurnya adalah semua sekeluarga dapat hadir melihat perayaan kelulusan saya dan terimakasih atas adik saya yang meluangkan waktunya untuk izin dari perkuliahan. Thanks Dear :)


Foto bersama mahasiswa penerima Beasiswa Unggulan 2010 dan Pak Abe dari BPKLN


Terima kasih untuk BU (Beasiswa Unggulan) 4 tahun support biaya kuliah di UIB. Teman-teman BU dan teman-teman UIB. Happy Graduation Guys.


Saturday, November 29, 2014

Sang Introvert ingin Terbang

:)
saya mulakan tulisan sederhana ini dengan senyuman
karena setelah baris pertama saya tidak janji titik air mata itu tidak meleleh.

"Satu persatu aku menghitung anak tangga saat menapakinya.
Berharap dapat tepiskan pikiran tentang sang introvert.
tapi, tetap saja, seperti dan seolah-olah mengintip dari celah-celah anak tangga.
Ada ribuan pasang mata yang sedang menertawakanku seraya bercengakerama mengumpat, menyebut namaku."

Sang introvert ingin terbang, maaf masih ku tahan sebelah sayapmu. sisi yang satu sudah kau kepakkan, sisi lainnya masih membelaiku erat.

Aku punya terlalu banyak indera yang terlanjur mengenang sang introvert.
Bukan hanya memori untuk mengingat.
"Aku punya mata, yang telah menyorot semua cerita"
"Aku punya telinga, yang telah merekam setiap suara"
"Aku punya hidung, yang telah menghirup hawanya"
"Aku punya hati, yang merasakan cinta"

Betapa sempurna alat Tuhan yang terpasang yang menyimpan semua dalam tubuhku.

Aku berharap banyak pada waktu,
Selekat apapun ingatan tentang sang introvert,
ku harap waktu lebih kuat menarikku.
Semoga waktu adalah obat dari Allah yang paling manjur,
untuk menandingi kenangan dan ingatan.

"Sang introvert sudah mulai terbang"

Kakiku masih terpantak tak bergerak
merasakan belaian sayapnya mulai menjauh perlahan
hingga tak kurasakan lagi. 

lagi-lagi berharap pada waktu,
untuk membantu menyadarkanku dan kembali berjalan.

"Terima kasih sudah singgah :') "


27 Nov 2014
09.01 pm
Junaini Krisnawati

Wednesday, October 8, 2014

Melupakan Cinta yang bukan untuk Kita :)

Melupakan orang yang disayang ternyata tidak semudah yang disangka!

Melupakan orang yang kita sayang memang tidak mudah. tidak semudah kita memberikan nasihat-nasihat kepada orang yang sedang patah hati. kadangkala hati kuat untuk melangkah pergi dan tak jarang pula hati kita ingin tetap hidup dalam kenangan.

Tapi, hidup harus diteruskan...

Saya juga seperti teman semua, saya juga mengalami patah hati, putus cinta di tengah jalan. Atas sebab tertentu yang mengharuskan berpisah, begitu saja betapa perih rasanya dan akhirnya saya belajar betapa sakitnya hubungan teman-teman semua bila cintanya tak direstui dan harus berakhir.

Bukan hal yang mudah untuk saling mencoba berjalan masing-masing, tanpa kabar dan tanpa berita dari keduanya. Ketika hati mencoba kuat untuk melupakan, ada saja kenangan yang tiba-tiba datang menggelayut di depan mata. Hal itu membuat seakan tak ingin membuang semua yang telah dilalui bersama selama masih bersama.

Tapi, terkadang terpikir... sampai kapan harus begini?

"Dunia ini sementara, ingatlah cintamu itu juga sementara. yang harus kamu kejar adalah cinta yang masih ada sampai kamu mati bahkan setelah kamu mati, yaitu cinta Allah, masih ada kehidupan setelah hidup di dunia ini, jadi janganlah cinta yang memang harus kamu akhiri membuat kamu terpuruk" Nasihat dari seorang teman dekat saya sejak SMP.

Saya mau sharing beberapa hal yang saya lakukan untuk membantu sewaktu hati lemah saat patah hati, walau kadang galau masih mengusik tapi cukup ampuh untuk diterapkan.

1. Memohon pada Allah swt

Berdoa kepada Allah adalah tempat yang paling baik untuk mengadu. Memohonlah kekuatan kepada Allah dalam berdoa.

“Boleh jadi kamu membenci sesuatu sedangkan ia baik untukmu
dan boleh jadi kamu menyukai sesuatu sedangkan ia buruk untukmu.
Allah maha Mengetahui sedangkan kamu tidak mengetahui.” [2:216]

2. Membaca Al-Qur'an

Terkadang disaat membaca Al-Qur'an, saya berpikir saya semakin lemah. Karena membacanya sambil terisak, tapi setelah membacanya hati akan terasa lebih segar dan ada yang melayang dari beratnya beban di pundak. 
Bukanlah saya orang yang alim banget :D hehe. saya merasa tenang saja membaca Al-Qur'an saat hati sedih dan gelisah.

“…..hanya dengan mengingati Allah hati akan tenang.”
[Surah Ar-Rad:Ayat 8]

3. Sibukkan diri

Monday, October 6, 2014

nothing

too many that I want to tell here, cause too many things happen some of these days in my life. but, no idea how to translate this feeling become words :')

maybe next time.


*ga niat cerita wkwkwk

Friday, May 23, 2014

Andai Tubuh Kita Berbicara

Menemukan yang paling sesuai dengan yang kita mau dalam hidup ini memang bukan perkara yang mudah. Tapi walaupun tidak mudah, kita pasti tidak akan pernah berhenti melakukannya. Karena kita selalu berharap yang terbaik untuk hidup kita. Sekalipun harus menempuhnya jauh dari orang-orang yang kita sayang, meskipun akan menghabiskan waktu-waktu diluar lebih banyak ketimbang untuk istirahat. Pasti selalu membuat kita terus menjalaninya.

Ya... manusia memang tidak akan pernah puas, saya merasakan itu sebagai manusia. Sudahpun kita mendapatkan apa yang kita mau sebelumnya, selalu ada saja hal baru yang kita ingin capai selanjutnya. Itu juga menjadi alasan mengapa kita selalu mengejar hal terbaik, terbaik dan terbaik. Tidak ada salahnya memang, karena mengejar mimpi adalah impian setiap orang. Mewujudkan mimpi menjadi kenyataan adalah keinginan setiap manusia.

Tak jarang juga, manusia-manusia marah dan stress saat keinginan dan mimpinya tak berjalan seperti yang ia inginkan. Banyak dari kita yang sudah merencanakan bahkan menggebu-gebu ingin mewujudkan mimpi tersebut, dan membayangkan hal terbaik yang dapat dicapai jika keinginannya jadi kenyataan. Tanpa memikirkan kemungkinan-kemungkinan buruk yang masih memiliki peluang sama dengan keberhasilan yang dipikirkan. Memang optimis itu baik, dan sangat dianjurkan. Tetapi, akan lebih sakit dan kecewa disaat kita terlalu perfeksionis dan mengharapkan lebih dari yang kita lakukan. Mungkin akan lebih baik menyeimbangkannya.

Kalau tubuh kita bisa berbicara, mungkin kaki akan memohon pada rohnya untuk duduk sebentar disaat terasa pegal berjalan, perut akan bilang kalau dia lapar disaat kita menunda makan siang demi pekerjaan, mata akan meminta untuk terlelap sebentar saat kita begadang didepan laptop.

Saturday, May 17, 2014

Ma, una cemburu...

Ok.
Sekarang saya didepan laptop dan mulai menekan tuts-tuts keyboard ini. tapi masih tak tau apa yang akan membuat jari-jari saya terus melompati tombol-tombol ini seakan masih terus berpikir dan mencari cerita apa yang akan saya bagi siang ini. terlalu complicated yang dirasakan jadi ngerasa ga tau kata-kata apa yang bisa mendeskripsikan semuanya. tapi semoga hanya saya yang berpikir ini complicated dan hanya saya yang ngerasa kalau ini tak bisa dideskripsikan.

Akhir-akhir ini ngerasa, kenapa rasa egois saya meningkat tajam dari biasanya. seperti roller coaster yang baru saja melewati lintasan turunan curam sehingga memberikannya gaya dorong yang sangat kuat saat melewati ke lintasan yang menanjak. saya mulai bertanya apakah cemburu yang saya miliki terlalu berlebihan atau masih dalam tahap wajar?

Entahlah, saya merasa segumpal es batu berada di tangan ketika merasa perhatian yang seharusnya hanya untuk saya harus saya bagi dengan orang lain. seperti ada makanan yang tersangkut di tenggorokan ketika saya menahan tangis dan kecewa. sesak. terlebih itu perhatian seorang ibu :'(

Tuesday, May 6, 2014

Ini aku.

Ini aku
Aku dengan sifat kepanikanku. Aku dengan ke-paranoid-anku
Aku yang selalu menahan kantukku
Aku yang selalu cemburu dengan waktu-waktumu
Ini caraku. Aku peduli

Tapi, aku harus rela sedikit sesak ketika caraku hanya mengganggumu
Seperti terkesan menghambat apa yang kamu mau dan suka melakukannya

Sekarang, Ini aku. Aku yang berusaha menutupi kepanikanku
Karena takut kamu menjauhiku karena itu

Tapi, Entah dengan apalagi bisa kutunjukkan kepedulianku

Wednesday, February 5, 2014

Nostalgia Sosok Satria Jawa....

Salah satu satria Jawa, yang kukisahkan di masa putih-biru tujuh tahun yang lalu. tak ada kisah satria tersebut yang jelas dan terang untuk dijadikan referensi. Semua kisah masih menyatakan mungkin, sepertinya, dan ramai ditafsirkan. Tak ada yang memastikan siapakah dan apakah satria itu benar-benar muncul.

SATRIA PININGIT

Entahlah, apa benar ada satria yang menerima wangsit kepemimpinan itu. Satria yang dikabarkan memiliki tujuh nama, yang tidak diketahui juga apakah tujuh nama itu adalah satria yang berbeda-beda atau ada di dalam satu orang satria saja.

Tapi, yang jelas dan pasti aku tahu, aku menceritakannya dengan penuh kepercayaan diri waktu itu. Hikmat kelas menyaksikanku berceloteh, menambah aku merasakan sosok berani dan jujur si Satria Piningit mengalir di dalam diriku saat kudeklamasikan kisahnya di depan kelas.

Tapi, kini entah dimana kepercayaan diri yang dulu aku punya, tidak diketahui dan masih buram. sama seperti buramnya kisah si Satria Piningit.

Aku rindu, benang-benang kepemimpinannya menjalar membelit leherku. Sehingga membuatku berusaha untuk terus mencari cara melepaskannya. Semakin benang itu menyesakkanku semakin itu pula aku bangkit.

Padahal tidak semestinya lagi tanda-tanda kekanakan aku pampang. Portofolio kedewasaan harus tersemat lekat bak kupu-kupu yang mau tak mau harus melalui metamorfosis kepompong,

Waktu juga Butuh Kesempatan...

tak terdengar suara apapun.
tak tercium aroma apapun.
tak terlihat apa dan siapapun.
seperti ruangan tanpa udara. hampa.

lupakan saja semua yang tak perlu diingat "LAGI".

seperti dulu, sungguh susah membuang bantal kesayangan.
tapi bisa.

seperti dulu, sungguh bercucuran air mata untuk membuang mainan.
tapi, air mata itu kering juga.

pasti, sekarang juga akan sama seperti melupakan bantal dan mainan.
hanya saja perlu waktu.
beri waktu kesempatan untuk mengganti semuanya. (JK)

Friday, January 17, 2014

Hujan & Bumi

Cinta itu seperti Hujan pada Bumi...
Ia malu untuk datang sendirian.
Membawa kebeningan, ia datang bersama teman-temannya.
Biasanya hujan selau datang diwaktu-waktu dibutuhkan bumi. Tapi tak jarang hujan membuat bumi kesal dengan kedatangan terus-menerus. Bumi bosan dan tak mampu menyambut dan menjamu baik kedatangannya yang terlampau sering. Sehingga bumi meluapkan airnya.
Mungkin itu cara hujan menunjukkan kerinduannya setelah kemarau panjang yang terlalu lama.

Walau terkadang hujan mengabari kedatangannya melalui angin dan petir, kilat dan guruh juga menjadi media komunikasi. Tapi, sering juga ia malu-malu dan datang diam-diam. Disaat panas dan cuaca cerah, ia seperti hendak memberi kejutan pada bumi.

Cinta itu seperti Hujan pada Bumi...
Hujan dan bumi itu saling memberi dan saling menerima.
Air dibumi selalu berjumlah sama meski hujan terus mengguyurnya.
Karena bumi selalu menguapkannya kembali keatas.
Bahkan dalam kemasan yang lebih indah. Awan :)

Cinta itu seperti Hujan pada Bumi
Mereka tak pernah merasa mendapat dan memberi lebih banyak.
Siklus yang bijaksana.
Komunikasi dua arah yang sempurna.