Friday, May 23, 2014

Andai Tubuh Kita Berbicara

Menemukan yang paling sesuai dengan yang kita mau dalam hidup ini memang bukan perkara yang mudah. Tapi walaupun tidak mudah, kita pasti tidak akan pernah berhenti melakukannya. Karena kita selalu berharap yang terbaik untuk hidup kita. Sekalipun harus menempuhnya jauh dari orang-orang yang kita sayang, meskipun akan menghabiskan waktu-waktu diluar lebih banyak ketimbang untuk istirahat. Pasti selalu membuat kita terus menjalaninya.

Ya... manusia memang tidak akan pernah puas, saya merasakan itu sebagai manusia. Sudahpun kita mendapatkan apa yang kita mau sebelumnya, selalu ada saja hal baru yang kita ingin capai selanjutnya. Itu juga menjadi alasan mengapa kita selalu mengejar hal terbaik, terbaik dan terbaik. Tidak ada salahnya memang, karena mengejar mimpi adalah impian setiap orang. Mewujudkan mimpi menjadi kenyataan adalah keinginan setiap manusia.

Tak jarang juga, manusia-manusia marah dan stress saat keinginan dan mimpinya tak berjalan seperti yang ia inginkan. Banyak dari kita yang sudah merencanakan bahkan menggebu-gebu ingin mewujudkan mimpi tersebut, dan membayangkan hal terbaik yang dapat dicapai jika keinginannya jadi kenyataan. Tanpa memikirkan kemungkinan-kemungkinan buruk yang masih memiliki peluang sama dengan keberhasilan yang dipikirkan. Memang optimis itu baik, dan sangat dianjurkan. Tetapi, akan lebih sakit dan kecewa disaat kita terlalu perfeksionis dan mengharapkan lebih dari yang kita lakukan. Mungkin akan lebih baik menyeimbangkannya.

Kalau tubuh kita bisa berbicara, mungkin kaki akan memohon pada rohnya untuk duduk sebentar disaat terasa pegal berjalan, perut akan bilang kalau dia lapar disaat kita menunda makan siang demi pekerjaan, mata akan meminta untuk terlelap sebentar saat kita begadang didepan laptop.

Saturday, May 17, 2014

Ma, una cemburu...

Ok.
Sekarang saya didepan laptop dan mulai menekan tuts-tuts keyboard ini. tapi masih tak tau apa yang akan membuat jari-jari saya terus melompati tombol-tombol ini seakan masih terus berpikir dan mencari cerita apa yang akan saya bagi siang ini. terlalu complicated yang dirasakan jadi ngerasa ga tau kata-kata apa yang bisa mendeskripsikan semuanya. tapi semoga hanya saya yang berpikir ini complicated dan hanya saya yang ngerasa kalau ini tak bisa dideskripsikan.

Akhir-akhir ini ngerasa, kenapa rasa egois saya meningkat tajam dari biasanya. seperti roller coaster yang baru saja melewati lintasan turunan curam sehingga memberikannya gaya dorong yang sangat kuat saat melewati ke lintasan yang menanjak. saya mulai bertanya apakah cemburu yang saya miliki terlalu berlebihan atau masih dalam tahap wajar?

Entahlah, saya merasa segumpal es batu berada di tangan ketika merasa perhatian yang seharusnya hanya untuk saya harus saya bagi dengan orang lain. seperti ada makanan yang tersangkut di tenggorokan ketika saya menahan tangis dan kecewa. sesak. terlebih itu perhatian seorang ibu :'(

Tuesday, May 6, 2014

Ini aku.

Ini aku
Aku dengan sifat kepanikanku. Aku dengan ke-paranoid-anku
Aku yang selalu menahan kantukku
Aku yang selalu cemburu dengan waktu-waktumu
Ini caraku. Aku peduli

Tapi, aku harus rela sedikit sesak ketika caraku hanya mengganggumu
Seperti terkesan menghambat apa yang kamu mau dan suka melakukannya

Sekarang, Ini aku. Aku yang berusaha menutupi kepanikanku
Karena takut kamu menjauhiku karena itu

Tapi, Entah dengan apalagi bisa kutunjukkan kepedulianku